Selasa, 24 Juli 2018

Rumah Cahaya, Asma Amanina (CerBung)



Menerobos Lampu Jalan

Related image

Sumber gambar klik disini

Aku rasa semua pengendara jalan Ringroud Utara melesat dengan kecepatan mendekati garis maksimal, kecuali aku. Lampu penerang jalan telah nyala menandakan hari semakin malam, kolaborasi suara klakson motor beradu dengan lantunan adzan Maghrib berhasil membuat jantungku berdegup tak beraturan. Kali ini aku harus melaju lebih kencang dan sesekali mengintip kaca spion untuk memberi jalan ketika pengendara lain akan mendahuluiku, terasa motorku akan terseret terbawa angin yang mengikuti motornya.

Gelisah dan gugup yang tidak terkendali membuatku tidak sadar jika gapura menuju Jalan Tasura telah terlewati, ini tandanya aku harus mencari jalan putar balik
, tetapi ini cukup memakan banyak waktu, dan akhirnya aku putuskan untuk melewati tepi-tepi jalan Ringroud Utara, terlihat sangat bodoh memang karena aku harus melawan arus.. hehe.

Tepat di depan gerbang Asma Amanina mesin motor aku matikan, ini sebagian adab sopan santun yang diajarkan di pondok kami. Aku tuntun sepeda motorku melewati lorong parkiran Asma, kucepatkan derap langkah tetapi jangan keluarkan bunyi, karena aku tahu sore ini aku benar-benar terlambat. Tetapi aku harus bersyukur, aku beruntung, terdengar lantunan merdu surah al-Bayyinah dari seorang imam shalat Maghrib, ini tandanya teman-teman dan Ammah Musrifah (Pemandu) sedang sholat, aku segera berlari ke kamar mencari keadaan aman sebelum ada mata yang melihat aku terlambat…. Hehe.
Yess.. gua lolos





24 Juli 2018
Sore menjelang Ashar dalam kedamaian Rumah Cahaya

Erna Tokk