KISAH CINTA KELUARGA IBRAHIM
Sumber gambar
klik disini
Hallo gaes, kali ini aku pengin coretanku bernuansa Islami, materinya aku dapatkan dari kajian bersama Ustadzah Tika Faiza, S.Psi, sedikit info ya gaes beliau adalah alumni PPMi Asma Amanina dan sekarang mendapat amanah menjadi musyrifah Rumah Qur'an Inspirasi. Tau gak sih kalian gaes beliau itu mendapat sebutan "motivator Qur'an" masyaalloh bukan?.
Oke, langsung aja ya kita masuk ke materinya.
Pada umur berapa tahun ya gaes Nabi Ibrabim AS dianugerahi putra? Yap benar sekali, umur 99 tahun. Coba gaes bayangin betapa lama penantian beliau menunggu kehadiran buah hati sampai seluruh rambutnya berubah menjadi putih, kulitnya keriput dan badannya sudah tidak lagi berdiri tegap. Tapi gaes, inilah rencana Allah yang begitu indah dan akan terus berlanjut dengan kisah-kisah yang tak kalah indah.
Betapa bahagianya Nabi Ibrahim AS meminang putranya yang sangat dinantikannya. Eh by the way, siapa ya putra Nabi Ibrahim AS? yap benar sekali, Nabi Ismail AS.
Pada suata waktu, Nabi Ibrahim membawa istri beserta putranya ke Mekah perjalanan start dari Palestina, mantap betul kan gaes mereka jalan kaki menempuh jarak yang amat jauh. Namun seketika Nabi Ibrahim AS putar arah, bukan melangkah ke arah Mekah melainkan pulang lagi ke Palestina. Istrinya (Bunda Hajar) memanggilnya namun tak dihiraukan oleh Nabi Ibrahim AS. (Kita rehat dulu ya gaes, coba bayangkan bagaimana perasaan Bunda Hajar, ditinggal suami tercinta, ditempat gersang tidak ada air setetes pun, bagimana beliau akan mengasih minum kepada bayi merahnya, Ismail AS?,)
Bunda Hajar masih berusaha memanggil suaminya walaupun bayangannya semakin menjauh. " Wahai Ibrahim, kenapa Kau tinggalkan kami? ", namun Nabi Ibrahim tetap saja tidak merespon pertanyaanya, kemudian Bunda Hajar merubah pertanyaanya " Wahai Ibrahim, meninggalkan kami disini apakah perintah dari Allah?", Nabi Ibrahim menjawab "Iya" sambil melanjutkan langkahnya menuju Palestina.
Bagaimana respon Bunda Hajar, apakah dia bertanya-tanya lagi atau bahkan membrontak?. Tidak gaes, Bunda Hajar adalah wanita bijak, ia meng'iya'kan apa yang terjadi pada diri dan putranya, karena beliau paham ini adalah perintah Allah dan yakin bahwa Allah tidak akan menelantarkan hamba-Nya.
Begitu pula dengan Nabi Ibrahim, hati
ayah mana yang tidak bergejolak meninggalkan istri dan anak tercinta, langkah
Nabi Ibrahim AS semakin menjauh, ditemani tangis dan sedih tentunya. Tapi gaes,
Nabi Ibrahim gak seperti kita yang ditinggal pergi kekasih aja galaunya minta
ampun sampai gak mau makan (padahal laper banget :D, haha iya kan?) Nabi Ibrahim AS DAN Bunda Hajar adalah pasangan yang cerdas, menanamkan
cinta atas logika hati bukan logika pikiran (begitu kata Ustadzah Tika Faiza).
Keduanya menanamkan cinta kepada sang Pencipta di atas cinta kepada selainya,
cinta pertamanya diberikan kepada Allah SWT maka cintanya untuk manusia tidak
pernah berujung menyakiti.
Oke gaes, apakah hanya sampai disini saja cobaan cinta Nabi Ibrahim dan keluarganya?
Temukan jawabannya di episode berikutnya, hehe. Insyaalloh akan dipublikasikan di blog yang sama.
Terimakasih sudah menyempatkan mengunjungi blog ini, teman-teman yang mau memberi saran atau request materi boleh kirim pesan ke aku ya di ernaazzam1212@gmail.com
Oke gaes sampai jumpa di episode berikutnya.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Yogyakarta, 29 Agustus 2018
Erna Tokk^^